Preloader Close
img

Green Action: PT Jababeka Infrastruktur Terapkan “FCR” Teknologi Ramah Lingkungan untuk Pengolahan Air Limbah

Cikarang, 20 Mei 2024- Pertumbuhan industri secara global menyebabkan peningkatan produksi limbah, salah satunya limbah cair. Regulasi pemerintah membatasi kadar limbah cair yang dapat dilepas ke perairan dengan ambang batas baku mutu yang telah ditentukan. Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi dapat mencemari lingkungan dan membahayakan ekosistem jika tidak diolah dengan benar. Banyaknya variasi kualitas limbah, biaya pengelolaan, dan efektivitas teknologi menjadi tantangan besar bagi kawasan industri. Kawasan Industri Jababeka sebagai salah satu kawasan terbesar di Indonesia memberikan komitmen serta mengambil langkah maju dengan menerapkan teknologi Food Chain Reactor (FCR) untuk mengolah air limbah di kawasannya.

Food Chain Reactor adalah serangkaian zona reaktor atau teknologi pengolahan air limbah yang memanfaatkan proses biologis alami untuk mendegradasi polutan organik dan anorganik dalam air limbah. Sistem ini menggunakan konsep rantai makanan, di mana mikroorganisme, ganggang, dan organisme lainnya bekerja bersama-sama untuk membersihkan air secara efisien. Teknologi FCR tidak hanya mampu menghilangkan kontaminan dengan baik, tetapi juga ramah lingkungan, 50% lebih efisien listrik dengan penggunaan energi awal sebesar 1,1 kwh/m3 menjadi 0,5 kwh/m3, biaya operasional yang rendah, serta mampu menampung hingga kapasitas 10.800 m3/day. Proses ini dimulai dengan pra-pengolahan, lalu melewati beberapa zona anoksik dan aerobik. Di setiap zona, ekologi berbeda akan tumbuh dan beradaptasi dengan kondisi di setiap tahap. Konsep "efek rantai makanan" memungkinkan organisme tingkat lebih tinggi menjadi predator bagi organisme yang lebih sederhana, sehingga meningkatkan efisiensi penyisihan dan ketahanan sistem sambil menggunakan lebih sedikit energi dan menghasilkan lebih sedikit lumpur.

Penerapan teknologi FCR oleh PT Jababeka Infrastruktur memberikan manfaat signifikan bagi lingkungan dan operasional perusahaan. Sistem ini dapat mengolah air limbah dengan efisien, sehingga kualitas air yang dihasilkan memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan. Efektivitas FCR terbukti dapat menurunkan kadar COD dan BOD pada limbah cair yang diolah. Removal konsentrasi COD lebih dari 90% dari nilai average influent sebesar 800 ppm, serta outputnya menjadi average sebesar 40 ppm dan memenuhi standar baku mutu perairan yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri. Penurunan konsentrasi dapat mempengaruhi parameter lainnya, seperti parameter fisika, kimia, dan biologi. Selain itu, teknologi FCR juga berkontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi jejak karbon dan konsumsi energi yang terkait dengan pengolahan air limbah secara konvensional. Proses ini umumnya lebih efisien dan ramah lingkungan dalam mengolah air limbah dibandingkan dengan metode konvensional.

Langkah ini merupakan salah satu upaya PT Jababeka Infrastruktur dalam mewujudkan komitmen perusahaan terhadap kelestarian lingkungan. Selain penerapan teknologi FCR, PT Jababeka Infrastruktur juga telah mengambil inisiatif lain seperti program daur ulang, efisiensi energi, dan penghijauan kawasan. Perusahaan berencana untuk terus mengeksplorasi dan mengadopsi teknologi ramah lingkungan terbaru dalam operasional mereka di masa depan, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meminimalkan dampak lingkungan.


Penerapan teknologi Food Chain Reactor untuk pengolahan air limbah merupakan langkah penting dalam mewujudkan pembangunan industri yang berkelanjutan. Dengan mengadopsi solusi ramah lingkungan seperti ini, perusahaan tidak hanya berkontribusi positif terhadap lingkungan, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan menjadi panutan bagi industri lain. Kerja sama antara industri dan penyedia teknologi inovatif seperti ini sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. Kolaborasi antara perusahaan dalam mengimplementasikan teknologi ini bisa menjadi langkah positif bagi pengelolaan air limbah yang lebih berkelanjutan.

FAQ